Bali itu tidak pernah membosankan, ya? Mau seharian wisata kuliner bisa. Mau belanja-belanja bisa. Mau keliling pantai pantai cantik sambil berjemur pun bisa. Mau seharian tinggal di hotel nggak ke mana-mana, cuma baca buku di pinggir kolam renang, bisa banget. Tak salah Bali disebut sebagai destinasi wisata favorit, karena turis diberi begitu banyak pilihan untuk memanjakan diri.
Wisata belanja di Bali menurut saya juga cukup menarik, terutama karena Bali menjadi tempat tinggal banyak desainer lokal dan internasional yang menjalankan usaha dari sini. Berbelanja di Bali berbeda dengan berbelanja di kota-kota lain di Indonesia. Yang saya suka dari Bali adalah aksesori seperti kalung, gelang, dan anting-anting. Biasanya saya beli sekaligus banyak supaya dapat harga grosir yang beda jauh dibandingkan bila beli satuan. Kalau Anda tidak terlalu suka aksesori, bisa kok, belanja baju santai, sarung, pajangan, aromaterapi, atau kudapan seperti kacang, pia susu, dan keripik kulit goreng yang penuh lemak itu, hehehe. Omong-omong soal makanan yang bisa dibawa untuk oleh-oleh keluarga dan teman, produk daging olahan dari Bali bisa jadi pilihan. Berbagai sosis, ham, dan daging asap dari ayam, sapi, dan babi mungkin oleh-oleh yang tepat untuk rekan Anda.
Berikut beberapa tempat belanja yang jangan sampai dilewatkan selama Anda di Bali.
Discovery Shopping Mall (Jl. Kartika Plaza, Kuta). Mal di pinggir pantai yang setiap kali saya ke Bali pasti saya sambangi untuk membeli baju renang keren di Centro Department Store. Selain Centro, ada juga Sogo Department Store dan beberapa butik khas Bali, seperti Surfer Girl dan Body & Soul. Kalau lapar, pilihan saya adalah Nasi Campur Bali di Celcius Cafe di dalam Centro Department Store.
Kuta Square (di ujung Jl. Kartika Plaza, antara Jl. Bakung Sari dan Jl. Pantai Kuta). Kuta Square penuh butik kecil yang menawarkan pakaian bermerek dengan harga miring. Petugas toko bersikeras produk mereka asli, tapi saya kurang yakin. Buy at your own risk, ya. Di Kuta Square juga ada Matahari Department Store dan pusat cenderamata yang layak dikunjungi, walau tidak sebesar Krisna Oleh-Oleh di Sunset Road.
Kuta Art Market (pertemuan Jl. Bakung Sari dan Jl. Kartika Plaza). Mayoritas pengunjung pasar ini turis asing, karena orang Indonesia lebih memilih ke Sukawati atau Krisna. Namun, tempat ini tetap seru dikunjungi, terutama kalau Anda ada di area Kuta Square.
Legian Art Market (Jl. Melasti). Seperti Kuta Art Market, tempat ini tetap layak dikunjungi karena pasar seni di mana pun di Bali selalu menarik. Namun, bersiaplah membayar lebih mahal daripada Sukawati. Saya tipe orang yang tidak terlalu mempermasalahkan perbedaan harga demi membantu pedagang yang berjualan, dengan catatan perbedaan harganya wajar, ya. Yang pasti, jangan sampai harga yang Anda bayar justru lebih mahal daripada turis asing. Saran saya, ketahui perkiraan harga barang yang akan Anda beli dan tentukan berapa maksimal yang akan Anda bayarkan untuk barang itu.
Jl. Legian dan Jl. Legian Kaia. Jalan ini penuh toko, kafe, restoran, klub, dan hotel. Jl. Legian dimulai dari perempatan Jl. Raya Kuta-Jl. Pantai Kuta-Jl. Buni Sari sampai perempatan Jl. Nakula-Jl. Double Six-Jl. Seminyak. Kalau Anda menyewa kendaraan, saran saya mulailah telusuri Jl. Legian dan Jl. Legian Kaja dari arah Kuta, baru ke arah Seminyak. Jika sebaliknya akan repot karena Jl. Legian satu arah. Yang bisa Anda beli di Jl. Legian adalah baju santai, sarung Bali, pajangan, baju renang, tas, sepatu, dan aksesori.
Jl. Double Six Seminyak. Dari semua tempat yang saya datangi di Bali, saya paling sering mendapat baju lucu di sini. Petugas toko di jalan ini menurut saya bersikap paling baik terhadap orang Indonesia, karena selalu memberi diskon besar untuk turis-turis domestik yang datang.
JI. Raya Seminyak. Jalan ini mirip Jl. Legian dan JI. Legian Kaja, tapi tidak seramai keduanya. Karena tidak terlalu ramai, harga di beberapa toko aksesori di sini lebih murah daripada di tempat lain, dan kalau membeli dengan jumlah cukup besar biasanya Anda diberi bonus anting-anting atau gelang.
Krisna Pusat Oleh-Oleh (Sunset Road). Krisna adalah pusat oleh-oleh yang sangat besar dan selalu dikunjungi turis domestik yang datang bersama bus-bus wisata. Anda bisa membeli semua barang yang ada di pasar seni, seperti sarung, kaus, tas etnik, sepatu, dan aksesori, ditambah pilihan kudapan seperti kacang segala rasa, keripik, pia, dan brem, juga produk-produk spa. Selain di Sunset Road, Krisna juga ada di JI. Nusa Indah dan Jl. Nusa Kambangan, Denpasar.
Pasar Kumbasari dan Pasar Badung, Denpasar (Jl. Gajah Mada). Kedua pasar ini berdekatan dan bagi orang Indonesia mungkin tidak terlalu menarik karena sudah terbiasa melihat pasar becek seperti ini. Namun, orang asing mendatangi Pasar Kumbasari dan Pasar Badung karena terpesona melihat keseharian masyarakat Bali. Ada satu hal yang membuat saya memasukkan kedua pasar itu di daftar ini, yaitu bahan kebaya khas Bali bisa didapatkan dengan harga murah di sini. Saya sangat suka kebaya Bali yang ciri khasnya mengenakan ”obi" seperti ikat pinggang. Anda bisa membeli bahan di sini untuk kemudian dijahitkan di tukang jahit langganan, membeli kebaya jadi, atau kalau tinggal cukup lama di Bali juga bisa langsung menjahitkan di tukang jahit yang direkomendasikan toko kain tempat Anda membeli.
Erlangga Pusat Oleh-Oleh (Jl. Nusa Kambangan). Ada dua Erlangga di Denpasar: Erlangga 1 dan Erlangga 2. Erlangga 2 lebih besar daripada yang pertama dan dilengkapi tempat parkir. Jenis produk yang dijual di Erlangga sama dengan di Krisna, begitu pula harga dan kualitasnya. Anda bisa memilih mengunjungi yang mana. Dua-duanya juga bisa kalau waktu Anda cukup.
Pasar Sukawati (Gianyar). Siapa yang tidak tahu Pasar Sukawati? Pasar yang menjual cenderamata, aromaterapi, lukisan, sarung, kaus, pajangan, dan benda-benda kesenian lainnya itu terkenal sebagai pasar yang harus dikunjungi kalau Anda mau membeli oleh-oleh atau berniat membawa pulang koleksi lukisan dan pajangan cantik dari Bali. Pasar Sukawati terbagi atas beberapa tempat, dan kalau Anda mau mengunjungi semuanya, luangkan waktu sekitar setengah hari di sini.
Pasar Guwang (Gianyar). Pasar Guwang ini adalah pasar percontohan untuk pusat penjualan aneka oleh-oleh. Tempatnya lebih rapi dan kalau dibandingkan dengan Pasar Sukawati, ada yang harganya sama saja. Tur bergrup biasanya akan dibawa ke Pasar Guwang, bukan ke Sukawati, karena terdapat tempat parkir yang cukup luas buat bus-bus wisata. Lokasi Pasar Guwang dan Sukawati saling berdekatan (mungkin sekitar 500 meter). Jika Anda punya banyak waktu, silakan mendatangi keduanya.
Ubud Art Market (pojokan antara JI. Monkey Forest dan Jl. Raya Ubud). Pasar dua lantai ini barangnya bagus tapi mahal, hehehe. Sebenarnya jenis barang yang ada di Pasar Ubud mirip dengan yang di Pasar Sukawati atau Guwang, tapi kelihatannya lebih bagus yang di Pasar Ubud daripada di dua pasar itu. Atau mungkin karena lokasinya, ya?