Pernah mengalami jetlag? Ganggu banget, ya? Apalagi kalau sedang business trip, karena setelah mendarat Anda tidak punya waktu untuk beristirahat dan langsung dihadapkan pada segala macam rapat. Jetlag memang tidak bisa dihindari, tapi bisa diminimalisasi dengan cara sederhana.
Pertama, atur jadwal keberangkatan dan kedatangan di tempat tujuan. Jetlag biasanya terjadi pada penerbangan lebih dari 8 jam dan perbedaan waktu yang cukup besar. Karena itu, untuk penerbangan jarak jauh saya selalu mengusahakan mencari jadwal pesawat yang tiba di tempat tujuan pada malam hari. Tiba malam hari membuat saya bisa istirahat supaya keesokan paginya segar untuk beraktivitas. Selama ini mungkin Anda beranggapan penerbangan jarak jauh pasti berangkat dari Jakarta malam hari dan tiba di tempat tujuan pagi hari. Padahal, sekarang ada banyak alternatif jadwal pesawat yang transit di Singapura, Kuala Lumpur, atau Hong Kong, yang menawarkan opsi penerbangan siang hari dan tiba malam hari. Saran saya ini mungkin tidak cocok untuk semua orang, tapi tak ada salahnya dicoba.
Jika ternyata jadwal pesawat yang tiba malam hari tidak tersedia dan satu-satunya opsi adalah tiba pada pagi hari, usahakan tidak tidur walau seletih apa pun. Berjalan-jalanlah ke tempat wisata outdoor, belanja, atau coba makanan Iokal. Jika memutuskan untuk istirahat sehabis jalan-jalan, usahakan setelah jam 6 sore, agar Waktu tidur tidak terlalu terganggu.
Hal kedua yang bisa mengurangi jetlag adalah cukup tidur sebelum bepergian. Jangan terlalu memforsir pekerjaan sebelum traveling. Istirahat yang cukup setidaknya tiga hari sebelum berangkat, konsumsi vitamin dan madu, serta hindari stres yang berlebihan.
Ketiga, perbanyak minum air putih dan jangan minum alkohol atau kafein selama di pesawat. Menarik napas panjang dan sesekali berjalan di selasar pesawat juga membantu melancarkan peredaran darah.
Keempat, ganti waktu di arloji Anda dengan waktu di negara tujuan. Misalnya Anda & berangkat dari Jakarta menuju London. Ubah jam menjadi waktu London segera setelah pesawat take off. Berpatokanlah pada waktu itu, terutama ketika memutuskan ingin beristirahat. Tidurlah hanya jika jam menunjukkan waktu yang tepat untuk beristirahat. Dengan begitu badan akan terbiasa dengan waktu di negara tujuan sehingga tidak terlalu merasakan jetlag.
Kelima, kalau memang benar-benar diperlukan, berkonsultasilah dengan dokter dan minta diberi obat tidur ringan. Saya belum pernah mengonsumsi obat tidur untuk mengurangi jetlag, bahkan ketika pergi ke Amerika sekalipun, tapi beberapa orang mungkin memerlukannya. Yang pasti, konsumsi obat tidur sesuai dosis dan jangan terus-terusan agar tidak terjadi ketergantungan.